Saturday, May 07, 2011
Moving on
we have permanently moved to http://www.sajamacut.com (for news, rarely updated until we have a permanent webmaster) or http://www.sajamacut.tumblr.com (often updated, but not very news-y)
Read More!
Monday, February 07, 2011
Sunday, February 06, 2011
Thursday, February 03, 2011
DJ Wirya review (Indonesian)
Review Sajama Cut - Manimal
20 Januari 2011; 15:10 wib
"Saat awal mendengar kita mungkin tidak akan menerka ini adalah sebuah band lokal, arransemen yang baik dan tidak tanggung dalam menggarap lagu – lagunya
Djwirya.com - Kembali ke industri musik indie dengan pembuktian yang maksimal di album terbaru yang diliris atas nama indie (dalam hal ini demajors). Music yang easy listening untuk teman berdendang dalam kebersamaan. Kemasan yang terlihat simple tidak mengurangi kadar musikalitas mereka yang sudah cukup dalam jam terbang perpanggungan. Dalam kubu indie mungkin sudah tidak asing lagi di kuping sebuah nama band SAJAMA CUT. Dalam album ini bisa dibilang support dari sesama musisi indie pun sunguh maksimal
Di akhir 2010 pun nama mereka kembali ada di beberapa pub,café, dan event musik yang besar. 8 lagu yang ciamik berpadu dalam album yang harus kalian miliki ini. Soft distorsian mengacu pada setiap rytme nada dan lagu, karakter vokal yang sangat mendukung dan pasti akan membawa kita tenggelam, khayalan yang penuh pun akan tergambar jika kita mendengar kan dalam tenang.
Saat awal mendengar kita mungkin tidak akan menerka ini adalah sebuah band lokal, arransemen yang baik dan tidak tanggung dalam menggarap lagu – lagunya. Yups this is Indie, everything Its free from Deeper, kejujuran karya sudah pasti akan menghasilkan kemaksimalan tujuan. Tunggu apa lagi? Tell Ur friend to get this Album!!!
Rolling Stone show review (Indonesian)
“Jangan mengikuti aturan, jangan belajar, jangan sekolah,” begitu kata frontman Sajama Cut, Marcell Thee, sesaat sebelum membawakan “Alibi” sebagai lagu penutup penampilan mereka pada acara Maharashtar.
Kesalahan teknis adalah akar dari penyebab mengapa vokalis/gitaris tersebut berkata seperti itu. Sajama Cut, yang bermain tepat setelah istirahat Maghrib, membawakan total empat lagu. Dan tiga dari empat lagu tersebut terpaksa dibawakan tanpa suara gitar dikarenakan gangguan teknis yang cukup fatal. Waktu sempat terulur cukup lama ketika kru-kru Sajama Cut di setiap jeda lagu berulang kali mencoba membenahi gangguan tersebut. Akibatnya panitia terpaksa memberi tahu pihak Sajama Cut bahwa penampil-an mereka harus disudahi walaupun set belum rampung. Namun setelah Marcell Thee me-ngucapkan kalimat pembuka tulisan ini dan segera memainkan gitar akustiknya sekaligus menyanyikan lirik dari lagu “Alibi”, ironisnya, hanya di lagu penutup inilah semua instrumen yang digunakan Sajama Cut mengeluarkan bunyinya.
Read More!
Kesalahan teknis adalah akar dari penyebab mengapa vokalis/gitaris tersebut berkata seperti itu. Sajama Cut, yang bermain tepat setelah istirahat Maghrib, membawakan total empat lagu. Dan tiga dari empat lagu tersebut terpaksa dibawakan tanpa suara gitar dikarenakan gangguan teknis yang cukup fatal. Waktu sempat terulur cukup lama ketika kru-kru Sajama Cut di setiap jeda lagu berulang kali mencoba membenahi gangguan tersebut. Akibatnya panitia terpaksa memberi tahu pihak Sajama Cut bahwa penampil-an mereka harus disudahi walaupun set belum rampung. Namun setelah Marcell Thee me-ngucapkan kalimat pembuka tulisan ini dan segera memainkan gitar akustiknya sekaligus menyanyikan lirik dari lagu “Alibi”, ironisnya, hanya di lagu penutup inilah semua instrumen yang digunakan Sajama Cut mengeluarkan bunyinya.
Suave magazine interview
Download the PDF version of the issue here
Read More!
Tuesday, November 23, 2010
Power of Pop (Singapore) - Manimal review
SAJAMA CUT Manimal (The Bronze Medal Rec/Aksara Rec/Shining Rec)
I love pop music. Y’know, “pop music” as written and recorded in the 60s/70s, when producing something artistic and distinctive with tunes, lyrics, instrumentation and arrangements was the order of the day. Power of Pop was established to highlight bands and artists – past or present – who lived/live the reality of 60s (and 70s) infused music making.
I must confess that I have never had much of an interest in the Indonesian music scene but thanks to music blogger Eric Wijanata (check out his blog, Death Rockstar), I have learned the error of my ways. Right off the bat, Eric introduced me to Jakarta band, Sajama Cut, whom Eric described as the best indie rock band in Indonesia. And he was not exaggerating in anyway!
The band viz. Marcel Thee (Vox, Guitars, Electronics) Dion Panlima Reza (Guitars, Keys, Vox) Randy Apriza Akbar Thoha (Bass, Vox) Andreas Humala Simanjuntak (Keyboards, Synth, Samplers) Banu Mahari Satrio (Drums), Hans Citra Patria (Perkusi, Sampler, Electronics) has released three albums in its close to decade-long existence and parlays an eclectic musical approach into a pleasing concoction of pop confections.
And so on new album, Manimal, the band take all the best pop elements the world has ever known (Beach Boys harmony vocals, 60s chamber pop, 70s soft rock, 80s post-punk, 90s psychedelia) and delivers an almost perfect pop amalgam – unforgettable melodies, melancholy vibes and knowing instrumental references.
Amazing songs all – from the sunshine pop opening of Painting/Panting to the haunting synth-drenched Street Haunts, Manimal is an album to be savoured from start to finish, with enough goodies in between to keep every truly obsessed pop lover engaged for a very long time. It’s almost the end of 2010, and I am so glad that I have discovered one of the albums of the year.
Highly recommended. But you already knew that…
Read More!
Subscribe to:
Posts (Atom)