Tuesday, October 05, 2010

Inilah article

Sajama Cut Rilis Manimal
1

Band asal Jakarta, Sajama Cut, telah merilis album terbaru mereka yang berjudul "Manimal".
"Manimal" yang berisikan 8 lagu tersebut adalah album ketiga Sajama Cut, setelah "Apologia" (2002) dan "The Osaka Journals" (2005). Album The Osaka Journals sendiri sempat dinobatkan sebagai salah satu dari 5 "band terbaik dekade ini" versi The Jakarta Post.
Untuk merekam "Manimal" band yang terdiri dari Marcel Thee (vokal, gitar), Dion Panlima Reza (gitar); Andre Humala (kibord, synthetizer, perkusi); Randy Apriza Akbar (Bass); Hans Citra Patria (kibord, perkusi); dan Banu Satrio (drum), ini mengurung diri selama 1 tahun di studio milik mereka sendiri yang bernama Movement.
Album yang keluar 5 tahun setelah album terakhir Sajama Cut ini, sudah sangat dinanti-nantikan oleh para penggemar mereka yang mayoritas tumubuh bersama musik band ini.
Titel album ini sendiri diambil dari serial TV 80'an mengenai seorang pahlawan yang dapat mentransformasikan dirinya menjadi berbagai macam hewan untuk menghadapi musuh-musuhnya.
Menurut vokalis band, Marcel Thee, "Special Effects di serial itu begitu buruk, tapi juga sangat menghibur. Tidak ada makna khusus pemilihan judul tersebut, kecuali bahwa selama penulisan lagu dan produksi album ini, kami banyak menonton kopian seri tersebut untuk menghibur diri."
Ke-8 lagu di album ini pun menunjukan variasi musik tanpa batas yang selalu menjadi ciri khas Sajama Cut. Baik dari Folk, Rock, Sunshine & Baroque pop, Ambient, dan berbagai influence lainnya.
Menurut drummer Banu, "Kita tidak pernah mematok genre lagu kita itu apa. Kita lebih ingin memberikan kepada pendengar kebebasan untuk menyebut musik kita ini apa."
Marcel menambahkan bahwa, "Tanpa keberanian untuk bereksperimentasi, sebuah band akan mati dan stagnan sebagai suatu institusi seni."
Lirik lagu absurd dan berbahasa Inggris yang sudah menjadi Sajama Cut juga tetap dipertahankan. Bagi Sajama Cut, emosi yang dihasilkan dari bunyi hasil kombinasi berbagai kata tertentu lebih penting daripada arti harfiah kata-kata tersebut.
Basis Randy mengatakan, "Kita bukan tipe band yang menyanyikan topic pada umumnya. Yang terpenting adalah lirik-lirik tersebut menyentuh diri kita sendiri."
Dion menambahkan bahwa inspirasi-inspirasi didapatkan dari, "Faktor keluarga, masyarakat dan sampah masyarakat lainnya (selain saya). Semuanya mengalir dalam satu alur membentuk simulasi hidup yang ter ekstrak ke senar gitar gue."
Tanpa bergeming, Hans mengatakan, "Yang paling utama adalah kejujuran yang ingin dituangkan di dalam karya seni sehingga menjadikan orang lain merasakan hal serupa."


No comments: