http://musik.kapanlagi.com/berita/album-ketiga-sajama-cut-semedi-setahun-di-studio.html
Album Ketiga, Sajama Cut 'Semedi' Setahun di Studio
Kapanlagi.com - Sukses dengan APOLIGIA (2002) dan THE OSAKA JOURNALS (2005), Sajama Cut kembali merilis sebuah album baru yang diberi tajuk MANIMAL. Dalam album ini, mereka mengandalkan 8 lagu. Uniknya, band yang dimotori Marcel Thee (vokal, gitar), Dion Panlima Reza (gitar), Andre Humala (keyboard, synthetizer, perkusi), Randy Apriza Akbar (bass), Hans Citra Patria (keyboard, perkusi), dan Banu Satrio (drum) tersebut rela mengurung diri selama 1 tahun di studio milik mereka sendiri yang bernama Movement.
Album yang keluar 5 tahun setelah album terakhir Sajama Cut ini sudah sangat dinanti-nantikan oleh para penggemar mereka yang mayoritas tumbuh bersama musik band ini. Titel album ini sendiri diambil dari serial TV 80-an mengenai seorang pahlawan yang dapat mentransformasikan dirinya menjadi berbagai macam hewan untuk menghadapi musuh-musuhnya.
"Special effects di serial itu begitu buruk, tapi juga sangat menghibur. Tidak ada makna khusus pemilihan judul tersebut, kecuali bahwa selama penulisan lagu dan produksi album ini, kami banyak menonton kopian seri tersebut untuk menghibur diri," kata sang vokalis.
Delapan lagu di album ini pun menunjukkan variasi musik tanpa batas yang selalu menjadi ciri khas Sajama Cut. Baik dari Folk, Rock, Sunshine & Baroque pop, Ambient, dan beberapa influence lainnya. "Kita tidak pernah mematok genre lagu kita itu apa. Kita lebih ingin memberikan kepada pendengar kebebasan untuk menyebut musik kita ini apa," kata Banu.
"Tanpa keberanian untuk bereksperimen, sebuah band akan mati dan stagnan sebagai suatu institusi seni," ujar Marcel yang menambahkan bahwa semua lagu diaransemen dan ditulis langsung oleh band mereka.
Lirik lagu absurd dan berbahasa Inggris yang sudah menjadi Sajama Cut juga tetap dipertahankan. Bagi Sajama Cut, emosi yang dihasilkan dari bunyi hasil kombinasi berbagai kata tertentu lebih penting daripada arti harfiah kata-kata tersebut. "Kita bukan tipe band yang menyanyikan topik pada umumnya. Yang terpenting adalah lirik-lirik tersebut menyentuh diri kita sendiri," kata Randy.
"Faktor keluarga, masyarakat dan sampah masyarakat lainnya (selain saya). Semuanya mengalir dalam satu alur membentuk simulasi hidup yang ter ekstrak ke senar gitar gue," sahut Dion lewat press release mereka. "Yang paling utama adalah kejujuran yang ingin dituangkan di dalam karya seni sehingga menjadikan orang lain merasakan hal serupa," sambung Hans.
Dan inilah 8 lagu Sajama Cut yang pantas didengar para pecinta musik, yang akan dirilis pada Oktober 2010 mendatang lewat The Bronze Medal Recording Company, dengan distribusi dari Demajors: Paintings/Pantings, Untitled #4, Twice (Rung the Ladder), Hunted Lights, Speak in Tongues, The Hong Kong Cinema, Whores of the Orient, dan Street Haunts. (kpl/prl/boo)
No comments:
Post a Comment